Tuesday, December 16, 2008

Diao Chan

The Life Of Sanada Yukimura

Dalam sejarah negara China terdapat sebuah kisah mengenai Four Great Beauties, empat orang wanita dengan kecantikan yang begitu melegenda. Hebatnya, berkat kecantikan yang dimiliki maka mereka bias memberi pengaruh pada para penguasa dan membantu mencetak perkembangan sejarah China. Dan salah satu dari Four Great Beauties yang akan dibahas kali ini adalah Diao Chan.
Diao Chan adalah salah satu dari empat kecantikan kuno dalam legenda China. Ia diperkirakan lahir antara tahun 161 atau 169 AD. Namun, tidak seperti tiga wanita tercantik legenda lainnya, Diao Chan tidak tertulis dalam dokumen-dokumen sejarah sehingga ada dugaan ia hanyalah tokoh fiksi belaka. Diao Chan muncul dalam novel klasik Romance of Three Kingdoms atau dikenal dengan Samkok. Kisah Diao Chan menjadi menarik karena ia adalah wanita dalam plot adu domba antara Lu Bu dan Dong Zhuo. Dalam catatan sejarah, Lu Bu pernah dikatakan pernah memiliki hubungan khusus dengan salah satu pelayan Dong Zhuo, tapi tidak ada bukti kalau pelayan tersebut bernama Diao Chan. Fakta lain yang menguatkan Diao Chan adalah karakter fiktif adalah penggunaan kata Diao yang jarang sekali digunakan sebagai marga keluarga. ”Diaochan” dalam artian harfiah mengacu pada hiasan giok pada masa Ancient China adalah simbol keluarga bangsawan atau pejabat tinggi.


In Romance of Three Kingdoms

Meski tidak tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah, Diao Chan dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam kisah Samkok. Beberapa sastrawan mengklaim Diao Chan lahir dari keluarga Ren yang bertempat di desa Mu’er, yang sekarang berada di provinsi Shanxi. Di usia lima belas tahun, Diao Chan diangkat sebagai pelayan kehormatan dalam pengadilan Han. Ketika dinasti Han jatuh ke tangan Dong Zhuo yang otoriter, Diao Chan menjadi kunci kelemahan sang tiran. Di bawah rencana Wang Yun, Diao Chan berhasil mengadu domba Dong Zhuo dengan anak angkatnya sendiri, Lu Bu. Menggunakan kecantikan dan kharismanya, Diao Chan membakar api cemburu diantara keduanya. Mendapat bantuan dari Wang Yun, Lu Bu pun akhirnya berhasil mengeksekusi Dong Zhuo. Diao Chan dengan setia menemani Lu Bu sampai akhir hayatnya, ketika Lu Bu dikalahkan prajurit Cao Cao dalam pertempuran perebutan Xiapi. Keberadaan Diao Chan dalam novel pun menghilang setelah Lu Bu tewas.


In Folktales

Ada legenda yang mengisahkan Diao Chan yang tertangkap Cao Cao setelah perebutan Xiapi. Ketika Cao Cao mencoba untuk membuat Guan Yu setia padanya, ia mengirim Diao Chan untuk merayu Guan Yu. Guan Yu mencium plot Cao Cao dan mengetahui andil Diao Chan dalam perseteruan Lu Bu dan Dong Zhuo. Guan Yu akhirnya membunuh Diao Chan agar wanita tersebut tidak lagi menyakiti orang lain (sumber: Mangde New Book). Versi kedua dari kisah ini, setahun setelah Xiapi, Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu ingin mennikahi Diao Chan. Untuk menghentikan perseteruan antara saudara, Guan Yu akhirnya membunuh Diao Chan dengan tangannya sendiri. Dalam drama Yuan Dinasty, Diao Chan dikenalkan pada Guan Yu oleh Zhang Fei setelah kematian Lu Bu. Namun, daripada menerimanya sebagai hadiah perang, Guan Yu tetap mengeksekusi wanita tersebut. Event ini tidak muncul baik dalam dokumen sejarah maupun novel, tapi kisah ini disebarkan melalui media seni opera maupun dongeng.


Terdapat pula leganda yang menggambarkan sisi heroik Diao Chan. Setelah kematian Lu Bu, Cao Cao memberikan Diao Chan pada Guan Yu. Mengetahui Liu Bei memiliki rasa hormat pada wanita tersebut, Guan Yu akhirnya melarikan Diao Chan ke sebuah vihara. Diao Chan akhirnya menjadi seorang biksuni. Kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Cao Cao dan membuatnya sangat berang dan memerintahkan anak buahnya menangkap Diao Chan. Menolak kembali pada Cao Cao, Diao Chan akhirnya bunuh diri.
Legenda terakhir mengisahkan Diao Chan diangkat sebagai adik oleh Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei. Diao Chan tinggal di kampungnya setelah Liu Bei berhasil mendirikan kerajaan shu. Dalam kisah ini Diao Chan meninggal secara alamiah di tempat ia dilahirkan.

In Dinasty Warriors

Diao Chan adalah pelayan keluarga Wang Yun. Ia dikisahkan sangat cantik dan pintar, juga piawai dalam menari dan menyanyi. Ketika Diao Chan berusia enam belas tahun, Dong Zhuo berhasil memanipulasi kaisar Xian dan membakar habis ibukota Luo yang. Dong Zhuo pun menggapai kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Koalisi anti Dong yang terdiri dari delapan belas penguasa gagal mengalahkannya, dan saat itu rasanya tidak ada seorang pun yang dapat menjatuhkan putra angkatnya, sang prajurit legendaris Lu Bu. Satu sore, Wang Yun tengah berada di taman rumahnya, merasa putus asa, sampai ia mendengar desahan Diao Chan. Gadis cantik tersebut ternyata tengah merasa sedih karena tuannya tengah kesusahan. Muncullah ide untuk menggunakan Diao Chan sebagai alat adu domba antara Dong Zhuo dan Lu Bu.
Wang Yun kemudian dengan cerdiknya menyodorkan Diao Chan pada Lu Bu. Setelah Lu Bu menyukainya, Wang Yun menjodohkan Diao Chan dengan Dong Zhuo. Ketika Lu Bu mengetahuinya, ia marah bukan kepalang namun belum tega melawan ayah angkatnya sendiri. Lu Bu yang akhirnya tetap dekat dengan Diao Chan membuat Dong Zhuo cemburu. Sebagai siasat pemulus, Diao Chan tidak henti-hentinya mengeluh pada Lu Bu soal Dong Zhuo, bahwa ayah angkatnya telah merebut kesempatannya dengan Lu Bu. Pada Dong Zhuo, Diao Chan berdalih ia sering digoda oleh Lu Bu. Lu Bu yang kesal, diperalat oleh Wang Yun, dan mereka berdua pun merencanakan pembunuhan Dong Zhuo. Dipancing dengan berita panggilan kaisar Xian, Dong Zhuo dieksekusi oleh Lu bu di gedung pengadilan. Diao Chan yang akhirnya jatuh ke tangan Lu Bu hanya muncul sekali lagi dalam cerita, dalam chapter dimana Lu Bu meninggal.

Monday, December 8, 2008

Hassan bin Attash

"DIRTY 30" MEMBUAT BOM DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN SEGA CARTRIDGE
sony battery not included...

Percaya atau tidak, seorang tahanan di penjara Guantanamo Bay berhasil menciptakan sebuah bom dengan menggunakan kaset SEGA sebagai bahan utamanya.
Hassan bin Attash adalah salah seorang Dirty 30, sebuah pasukan yang dulu berfungsi sebagai bodyguard dari Osama bin Laden. Attash mengakui bahwa ia telah membuat sebuah detonator bom dengan menggunakan kaset SEGA yang sekarang ini sudah menjadi barang langka.
Mengenai soal apakah bom ini berfungsi dengan baik atau tidak, hal ini belum dapat dikonfirmasi. Di jaman sekarang ini produk kaset SEGA sudah tidak diproduksi lagi dan tentunya sebuah bom akan sangat sulit diciptakan jika dengan menggunakan CD yang sekarang ini menjadi media industri gaming.

Attash sendiri sempat menjadi dikenal oleh kalangan gamer karena hal ini...

Vista Punah [?]

WINDOWS VISTA TERANCAM PUNAH
vista is doomed, read the signs...

"Windows Vista terancam punah". Hal ini dikemukakan oleh setiap developer terkenal pada Professional Developer Conference yang diadakan bulan Oktober 2008 yang lalu.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Analysis Gartner Expo 2008, Neil MacDonald dan David Smith, bussines enterprise yang menggunakan Windows Vista diseluruh dunia hanya mencapai 10%. Sebuah angka yang sangat minim apalagi jika melihat selang waktu beredarnya Windows Vista yang telah cukup lama sampai sekarang ini.
Dalam total 194 sesi diskusi yang diselenggarakan PDC, 22 sesi terdedikasi untuk Windows 7 dan TIDAK ADA yang membahas mengenai Windows Vista. Developer dalam kubu Microsoft sendiri telah menyibukkan diri langsung menuju Windows 7. Windows Vista ditakuti tidak akan bertahan untuk waktu yang lama...

Saturday, November 29, 2008

║ Ishtar Yang Agung ║

 Malam telah larut dan sunyi melingkupi suasana saat kehidupan tertidur di Kota Matahari¹. Pelita-Pelita telah dipadamkan di rumah-rumah yang tersebar disekeliling bait-bait agung di tengah pepohonan zaitun dan salam. Rembulan memancarkan sinar keperakan pada pilar-pilar pualam putih yang tegak seperti raksasa dalam keheningan malam. Menjaga bait-bait Ilahi dan memandang bingung ke arah menara-menara Lebanon yang mencuat di perbukitan nun di kejauhan.
 Di malam selarut itu, sementara jiwa-jiwa takluk kepada rayuan tidur, Nathan, putra Imam Besar, memasuki Kuil Ishtar, membawa obor dengan tangan gemetar. Ia menyalakan pelita dan dupanya, hingga aroma dupa yang harum memenuhi seluruh pojoknya. Lalu ia bersujud di hadapan altar yang dihiaas dengan gading dan emas, mengangkat tangannya ke arah Ishtar, dan dengan suara yang tercekik ia berseru, ”Kasihanilah aku, Ishtar Yang Agung, Dewi Cinta dan Keindahan. Kasihanilah, dan singkirkanlah tangan-tangan MautMu dari kekasihku, yang telah dipilih jiwaku dengan kehendak-Mu. Ramuan dan tabib maupun tukang sihir tak sanggup menyelamatkan jiwanya, doa-doa para imam serta para tukang sihir pun tak sanggup. Tiada lagi yang dapat diperbuat selain kehendak-Mu yang kudus. Engkaulah pembimbingku dan penolongku. Kasihanilah aku dan kabulkanlah doa-doaku². Pandanglah hatiku yang remuk dan jiwaku yang sakit. Selamatkanlah nyawa kekasihku agar kami boleh bersuka cita dengan rahasia-rahasia kasih-Mu, serta memperoleh kemuliaan dalam indahnya Masa Muda yang mengungkapkan misteri kekuatan serta hikmat-Mu. Dari relung-relung hatiku yang terdalam, aku berseru kepada-Mu, wahai Ishtar Yang Ditinggikan, dari balik kegelapan malam, aku mohon belas kasihan-Mu. Dengarkan aku, ya Ishtar. Akulah hamba-Mu yang baik, Nathan, putra Imam Besar Hiram, kuserahkan segala perbuatan dan kata-kataku hanya pada kebesaran-Mu di altar-Mu.
 Aku mencintai seorang gadis diantara semua gadis dan menjadikannya pasanganku. Tetapi para mempelai wanita jin iri terhadapnya dan meniupkan ke dalam tubuhnya penyakit yang aneh dan mengirimkannya kepada utusan maut yang sedang berdiri disamping tempat tidurnya, seperti hantu kelaparan, menebarkan sayap-sayap hitam di atasnya, mengulurkan cakar-cakar yang tajam untuk siap memangsanya. Sekarang aku datang kemari untuk memohon kepada-Mu agar mengasihaniku dan menyelamatkan bunga yang belum menikmati musim panas Kehidupan.
 Selamatkanlah dia dari cengkeraman Maut agar kamu dengan penuh sukacita bisa menyanyikan pujian-pujian kepada-Mu serta membakar dupa untuk menghormati-Mu. Dan menyerahkan persembahan di altar-Mu, memenuhi wadah-wadah-mu dengan minyak wangi dan menebarkan bunga mawar serta violet di atas atap teras tempat ibadah-Mu, membakar dupa di hadapan tempat kudus-Mu. Selamatkanlah dia, ya Istar, Dewi Mukjizat, dan biarlah kami mengatasi Maut dalam pengumpulan antara Suka dengan Duka ini.”³
 Nathan lalu terdiam. Matanya banjir dengan air mata dan hatinya berkeluh kesah, lalu ia melanjutkanSungguh malang, mimpi-mimpiku berantakan, ya Ishtar yang Ilahi, dan hatiku luluh. Hidupkanlah aku dengan belas kasih-Mu, dan selamatkanlah kekasihku.”
 Ketika itu, salah seorang budaknya memasuki kuil itu, bergegas kepada Nathan dan berbisik kepadanya, ”Beliau telah membuka matanya, Tuanku, dan melihat ke sekeliling, tetapi hamba tak dapat menemukan Tuanku, lalu beliau mencari Tuanku, dan hamba pun secepat mungkin mencari Tuanku.”
 Nathan buru-buru pulang diikuti oleh budaknya.
 Ketika sampai di istananya, ia memasuki kamar gadis yang sakit itu, menghampiri tempat tidurnya, memegangi tanngannya yang lemah, dan mengecup bibirnya beberapa kali, seolah-olah ingin menghembuskan nyawa baru ke dalam tubuhnya dengan nyawanya sendiri. Ia menggerakkan kepalanya di atas bantal sutra dan membuka matanya. Pada bibirnya tersungginglah senyum yang merupakan sisa-sisa nyaawanya. Gema debar jantungnya berpacu menuju perhentian, dan dengan suara seperti tangisan bayi yang kelaparan di dada ibunya yang layu, ia berkataDewi telah memanggilku, wahai Kehidupan jiwaku, dan Maut telah datang untuk mengambilku darimu. Tetapi jangan takut, sebab kehendak Dewi sungguh sakral, dan tuntutan Maut itu adil. Sekarang aku akan berangkat dan aku dengar gemerisik putih telah turun, tetapi cangkir-cangkir Cinta Masa Muda masih penuh di tangan kita, dan jalan Kehidupan indah yang berbunga terhampar di hadapan kita. Aku akan berangkat, Kekasihku. Dengan bahtera roh, dan aku akan kembali ke dunia ini, sebab Ishtar Yang Agung akan mengidupkan kembali jiwa-jiwa manusia pengasih yang telah berangkat menuju Kekekalan sebelum mereka menikmati manisnya Cinta dan kebahagiaan Masa Muda.
 Kita akan berjumpa lagi, Nathan, dan bersama-sama meminum embun fajar dari kuncup-kuncup bunga bakung dan bersukacita dengan burung-burung di atas pelangi warna-warni. Sampai nanti, Kekasihku, selamat tinggal.”
 Suaranya melemah dan bibirnya gemetar seperti bunga tanggal di hadapan angin fajar. Nathan merangkulnya dengan air mata bercucuran, dan ketika ia kecup bibirnya, ternyata sudah dingin seprti baru di ladang. Ia menanfis sedih dan mulau mengoyakkan pakaiannya, ia rangkul jasad kekasihnya ssementara jiwanya bergidik melayang diantara Gunung Kehidupan dan Tebing Maut.
 Di dalam keheningan malam, jiwa-jiwa yang sedang tidur terjaga. Kaum wanita dan anak-anak ketakutan mendengar ratapan yang menyedihkan itu dari istana Imam Besar Ishtar.
 Ketika pagi yang letih tiba, rakyat menanyakan tentang Nathan untuk memberikan simpati, tetapi mereka diberitahu bahwa ia telah lenyap. Dua minggu kemudian, pemimpin sebuah karavan yang tiba dari Timur bercerita bahwa ia telah melihat Nathan di padang belantara, mengembara bersama sekawanan kijang.
 Zaman berlalu, menghancurkan tindakan-tindakan peradaban yang tidak kukuh dengan kakinya yang tidak kelihatan, dan Dewi Cinta serta Keindahan telah meninggalkan negeri ini. Dewi yang aneh serta sering berubah-ubah menggantikannya. Ia menghancurkan kuil-kuil agung dan istana-istananya yang indah di Kota Matahari. Kebun anggrek yang berkembang serta dataran-dataran tinggi yang subur disia-siakan dan tak ada yang tersisa selain reruntuhan yang mengingatkan jiwa-jiwa yang sakit akan hantu-hantu masa lalu, menggaungkan pada roh-roh yang berduka hanya gema kidung kemuliaan. Namun, zaman yang telah menghancurkan perbuatan manusia tak dapat menghancurkan impian-impiannya. Mereka juga tak dapat melemahkan cintanya, sebab impian dan kasih sayang selamanya hiduo dengan Roh Kekal. Mungkin mereka lenyap untuk sementara waktu, mengejar matahari saat malam datang, dan bintang-bintang ketika pagi mucul. Namun seperti terang surga, pasti mereka kembali.


¹ Baalbek atau Kota Baal disebut sebagaiKota Matahari”, dibangun untuk menghormati Dewi Matahari, Heliopolis, dan para sejarawan menyatakan bahwa Baalbek dulu adalah kota paling indah di Timur Tengah. Reruntuhannya dapat disaksikan saat ini, menandakan arsiterkut kota itu dipengaruhi oleh bangsa Romawi selama pendudukan Suriah.
² Ishtar adalah dewi agung bangsa Funisia. Mereka menyembahnya di kota-kota Tyre, Sidon, Sur, Djabeil dan Baalbek, dan menggambarkannya sebagai Yang Menyalakan Obor Kehidupan dan Pelindung Muda-Mudi. Orang-orang Yunani mengaguminya dan menyebutnya Dewi Cinta, Aphrodite, sedangkan bangsa Romawi menyebutnya Venus.
³ Pada zaman Jahiliyah, bangsa Arab percaya bahwa jika sesosok jin mencintai seorang manusia, ia akan mencegahnya menikah. Seandainya menikah, ia akan menyihir mempelai wanita dan membuatnya mati. Mitologis ini masih hidup hingga kini di desa-desa kecil Lebanon.

Powered By Blogger